More Categories

Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 13 Oktober 2020

Gaji, Seperti Dikebiri!



Cak Dayat, telah lumayan lama kerja untuk karyawan swasta dalam suatu perusahaan yang tidak besar. Upahnya diterima tiap minggu sekali sejumlah Rp. 600.000,- ( 6 ratus ribu ) termasuk juga uang makan sepanjang 6 hari kerja.


Untuk cak Dayat yang lajang, upah sebesar itu masih lumayan buat sebatas uang belanja pengisi dompet, selain menjaga dirinya.


Tetapi bagaimana, untuk mereka yang sudah berumah tangga dan mempunyai anak, mungkinkah mereka masih bisa tahan hidup dengan upah sebesar itu?


Tidak mungkin...!!!


tips buat mendapatkan mimpi buat togel online tidak dapat dipikirkan begitu susahnya hidup dengan penghasilan yang cuman demikian itu, rasa-rasanya jauh sekali dari sejahtera ditambah lagi untuk dapat hidup makmur.


Benar-benar tidak sama dengan cak Jumadi, seorang tukang parkir dalam suatu pertokoan, terlihat bertambah bernafsu bila dibanding dengan teman dekatnya cak Dayat, yang dengan bertepatan hidup bertetangga se RT.


Meskipun cuman seorang tukang parkir dengan gaji yang tidak menentu (bergantung orang yang parkir), cak Jumadi mendapatkan semakin banyak penghasilan dari cak Dayat tiap minggunya.


Bila cak Dayat Rp. 600.000 dalam satu minggu, sedang cak Jumadi rerata dapat kantongi Rp. 1.000.000, sampai bila sedang ramai dapat memperoleh lebih dari itu.


Satu saat dalam tatap muka teratur di daerah, cak dayat serta cak Jumadi duduk berdampingan pembicaraan enteng juga berlangsung,


"hallo cak Jum ya opo khabare?" sapa cak Dayat di teman dekatnya


"Alhamdulillah, bagus cak Yat" jawab cak Jumadi sekalian tersenyum


"Menurut sampean ya opo cak, gaji /jam iku" kata cak Dayat


" lho nek mengenai gaji /jam tidak onok impake ambek saya" balas cak Jumadi sekalian membakar sebatang rokok.


Asap putih rokok melayang-layang di sekitar ruangan perkumpulan, cak Jum meneruskan perkataannya, " saya lak bebas berdikari cak Dayat, ora melok sopo-sopo kerjo dewe tidak ono sing memerintah,"


Pembicaraan ini sebetulnya belum juga usai, sehubungan waktu untuk acara akan selekasnya diawali, karena itu dengan sangat terpaksa disetop walaupun sebetulnya cak Dayat masih ingin tahu?!

0 on: "Gaji, Seperti Dikebiri!"