More Categories

Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 20 Juni 2020

Mati Ketawa ala Webinar




Selama saat epidemi ini pekerjaan seminar banyak dilaksanakan lewat daring (online). Akronimnya "webinar" atau situs seminar. Ditengok dari jumlah sertifikat (persisnya e-sertifikat), saya dapat 3, meskipun sebetulnya lebih dari pada itu yang saya turuti. 

Kira saja sampai 7 gitulah. Belum ditambah bertemu online, seperti reuni, halal bi halal, atau pidato tokoh spesifik.

Ada banyak cerita lucu saat saya ikuti webinar itu. Saya cuplik 7 saja, sebab 7 dalam bahasa jawa ialah PITU. Berarti pitu-lungan (pertolongan), sekaligus untuk pitu-tur (perbincangan). Cekidot...

1. Basa basinya wong ngendonesa itu hlo, kagak nguwatin. Walau sebenarnya saatnya sudah dipastikan webinar semasa 2 jam. Yang lama justru sisi pembukaannya. 

Ada pidato dari petinggi yang sebagai wakil universitas, ada yang sebagai wakil lembaga. Selanjutnya sebelumnya ada MC, ada panitia yang membacakan peraturan, lalu ada moderatornya . 

Lama kan. Jadi waktu molor lebih dari pada dua jam, serta menyalahi waktu sholat (saat itu azan zuhur). Telah tahu molor, masih ditutup dengan........ doa.

Doanya lama . Kecuali mendoakan seminar, pengurus, panitia, dunia akhirat. Untung tidak nyebutin nama peserta satu-satu.

2. Masih masalah basa-basi. Ada pembicara yang kami nantikan pikirannya, tetapi ada 30 % presentasi ia masalah...... perkataan terima kasih. Seperti kata sisi "ikut mengundang" di undangan, ia sebutin semua yang kira-kira berperanan penting. Walau sebenarnya slides banyak. Baru 1/2 paparan disingkap, moderator memperingatkan waktu hampir habis.

3. Sempat turut tempat bersilahturahmi, hla moderatornya gunakan Zoom yang gratisan. Tiba-tiba 40 menit mati. Diulangi lagi, trus 40 menit mati lagi. Sebetulnya tidak 40 menit mentok sich, malah semakin lebih sedikit. 

Soalnya.... pekerjaan yang lama serta kuras perhatian yakni masukin sandid-nya. Kemungkinan memang agar semakin private kali ya, sandid-nya dibuat sulit. Efeknya, peserta masukin sandi lama. Setiap 1/2 jam, ulang kembali.

4. Sempat bertandang ke seorang petinggi di kementerian, waktu masuk dalam ruangnya rupanya lagi tele conference. Gantian beliau nampaknya telah usai, lalu masukin tamu. Beliau diketahui dengan suara kencang.

Main Bola Online Pada Zaman Teknologi Sangat Menguntungkan

Ini yang keliru moderatornya sich, demikian yang berkaitan usai ngomong, rupanya mik belum di-mute oleh moderatornya. Diketahui jika nyambi, turut conference ama terima tamu.

5. Sisi akhir yang sangat dinanti ialah sertifikat. Ada panitia yang memerintah peserta untuk menulis di kotak kometar berkaitan nama, asal lembaga, serta alamat e-mail.

Ada peserta yang sepertinya kurang percaya bisa atau mungkin tidak, jadi setiap kali tukar session (tukar pembicara) ia catat nama, selanjutnya cocok session penutupan ditambah "Nama.... Asal.... Alamat e-mail..... Turut dari session pembukaan sampai penutupan". 

Tambahannya itu yang buat peserta lain jadi turut ikut-ikutan, pada menulis . Sampai selanjutnya satu hari selanjutnya dikirim link sertifikat, rupanya....nama kosong. Jadi peserta suruh ngisi nama sendiri.

6. Ingin awak nih ikut-ikutan seminar internasional. Waktu saya daftar, rupanya untuk orang Indonesia telah dibatasi. Acara menyertakan 3 negara atau 3 universitas. 

Kecuali Indonesia ialah Malaysia serta Azerbaijan. Sebab full, lalu saya iseng-iseng saja masukin negara asal "Azerbaijan" saja. Siapa tahu dapat (walau sebenarnya nama Jawa, walaupun ada faktor ke-Arab-araban). Rupanya dapat masuk.

7. Jika ini yang apes saya. Turut seminar cocok session bertanya jawab. Saya telah matiin video, agar muka tidak terlihat.

Ada satu penanya yang lama ngomongnya. Kok dibandingin sama pembicara justru lamaan ia yang nanya. Moderatornya tidak berupaya hentikan. Walau sebenarnya habis itu giliranku menanyakan.

Sebab merasakan aman, muka tidak terlihat, lalu kuinterupsi saja, "Kelamaan, Pak," demikian saya katakan. Untung beliau langsung sadar, serta saya merasakan aman sebab muka tidak tampil live.

Tetapi saat dua hari selanjutnya dikirimi link Youtube-nya sama panitia, rupanya setiap ada yang bernada langsung njedhul, walau ngomong hanya sesaat. Serta batuk saja juga keluar nama.

Jadi cocok ada perkataan "Kelamaan, Pak." keluarlah nama saya.

0 on: "Mati Ketawa ala Webinar"